Wah ini dia kelakuan seorang anak yang mungkin sudah bisa dibilang durhaka terhadapt orang tua kandungnya sendiri,mengapa demikian karena dia tidak mengakui status ayahnya yang sebenernya malah mengaku anak jendral.
begini olah si kacong aja kita menyebutnya ya,sebenernya namanya Febry Suhartoni usianya masih 18 tahun dia ngaku anak petinggi Polri sudah merasa banyak duit istilah umumnya orang kaya tingkah lakunya kaya penguasa jalan raya saja padahal sikacong ini hanya anak pengusaha karet yang kebetulan dikasih kepercayaan sama Tuhan untuk menjadi orang kaya namun disalahgunakan sehingga dia menjadi bahan pemberitaan di semua media masa,jejaring sosial,blogger dan lain sebagainya.
Coba ita intip pemberitaan dari berbagai sumber:
1.Kaskus
Jakarta - Devi Suhartoni (43), ayahanda Febri Suhartoni (18) menyebut
anaknya memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Pengusaha karet ini sangat
setuju bila polisi memberikan tilang kepada anaknya yang sudah mengaku
sebagai anak Kapolri itu.
"Kalau harus ditilang, tilang saja, tidak apa-apa," kata Devi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (31/7/2013).
Devi mengaku kecewa dengan ulah anaknya yang sudah mencatut nama Kapolri Jenderal Timur Pradopo sebagai ayahnya. Sebagai orangtua, ia berkewajiban untuk meluruskan pemberitaan tersebut dan menghormati institusi Polri.
"Kita sebagai WNI di Indonesia kalau hormati orang tua, guru, raja negara makmur. Raja itu ya semua institusi negara, kalau kita mau langgar hukum mau jadi apa. Anak saya salah, melanggar," jelas Devi.
Devi datang ke Mapolda Metro Jaya siang tadi. Setelah mendapat kabar dari keluarganya bahwa mobil Febri menerobos jalur busway dan menjadi pemberitaan, Devi langsung terbang ke Jakarta.
Ia langsung menemui Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto untuk mengklarifikasi, sekaligus meminta maaf kepada institusi Polri.
"Saya sebagai orangtuanya, meminta maaf kepada Polri atas ulah anak saya ini," ucapnya.
Peristiwa penerobosan jalur busway itu terjadi pada Selasa (30/7) siang kemarin di halte Galur. Saat itu, Febri memaksa petugas bus TransJ untuk membuka portal. Sambil menunjukkan kartu nama kapolri, Febri mengaku sebagai anaknya Timur Pradopo.
"Kalau harus ditilang, tilang saja, tidak apa-apa," kata Devi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (31/7/2013).
Devi mengaku kecewa dengan ulah anaknya yang sudah mencatut nama Kapolri Jenderal Timur Pradopo sebagai ayahnya. Sebagai orangtua, ia berkewajiban untuk meluruskan pemberitaan tersebut dan menghormati institusi Polri.
"Kita sebagai WNI di Indonesia kalau hormati orang tua, guru, raja negara makmur. Raja itu ya semua institusi negara, kalau kita mau langgar hukum mau jadi apa. Anak saya salah, melanggar," jelas Devi.
Devi datang ke Mapolda Metro Jaya siang tadi. Setelah mendapat kabar dari keluarganya bahwa mobil Febri menerobos jalur busway dan menjadi pemberitaan, Devi langsung terbang ke Jakarta.
Ia langsung menemui Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto untuk mengklarifikasi, sekaligus meminta maaf kepada institusi Polri.
"Saya sebagai orangtuanya, meminta maaf kepada Polri atas ulah anak saya ini," ucapnya.
Peristiwa penerobosan jalur busway itu terjadi pada Selasa (30/7) siang kemarin di halte Galur. Saat itu, Febri memaksa petugas bus TransJ untuk membuka portal. Sambil menunjukkan kartu nama kapolri, Febri mengaku sebagai anaknya Timur Pradopo.
Gimana ceritanya ...!!! tepuk tangan dulu
2.Detik.comJakarta - Polisi sudah mendatangi Febri Pratama, mahasiswa yang mencatut nama Kapolri Jenderal Timur Pradopo. Surat Izin Mengemudi (SIM) miliknya sudah disita. Surat tilang pun diberikan.
"Sudah ditilang, SIM-nya diambil," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, di kantornya, Kamis (1/8/2013).
Rikwanto menilai masalah ini sudah selesai. Ayah Febri, Devi Suhartoni, sudah meminta maaf. Sanksi tilang pun sudah dijatuhkan.
"Nggak perlu diperpanjang lagi, cukup ditilang saja," tegasnya.
Febri juga tak akan dihadirkan untuk meminta maaf secara resmi. "Bapaknya datang kita apresiasi," imbuhnya.
Nama Febri mencuat setelah pada Selasa (30/7) lalu melakukan aksi arogan. Dia menerobos jalur bus TransJakarta yang dijaga petugas sambil mengaku anak jenderal. Tak tanggung-tanggung, dia mencatut nama Kapolri Jenderal Timur Pradopo.
Setelah heboh di media dan situs jejaring sosial, polisi pun melakukan pencarian. Hingga akhirnya, sang ayah datang ke Polda Metro dan menjelaskan semuanya. Termasuk meminta maaf.
Penasaran dengan tampangnya disini saya share juga:
Demikian sodara semoga bisa jadi bahan pembelajaran diri,agar kita lebih berhati-hati dalam menjalani hidup yang indah ini.
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih Telah Berkomentar DI Blog site Znet Hyperlink